Daftar Obat

Monday, December 13, 2010

Obat Antibiotik

ANTIBIOTIKA


Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri.

Berdasarkan mekanisme kerjanya antibiotik dapat digolongkan menjadi:

              I.      Antibakteri yang menghambat sintesis asam nukleat
§         Sulfonamid
§         Trimetoprim
§         Quinolon
§         Nitroimidazol

           II.      Antibakteri yang menghambat sintesis dinding sel
§         Penisillin
§         Cefalosporin
§         Vancomysin

         III.      Antibakteri yang menghambat sintesis protein
§         Aminoglikosida
§         Tetrasiklin
§         Makrolida
§         Kloramfenikol


SULFONAMIDA


Merupakan antibakteri yang efektif untuk infeksi sistemik yang pertama kali ditemukan. Namun, penggunaannya sekarang sudah jauh berkurang karena ditemukannya obat-obat baru yang lebih efektif dan kurang toksik. Sulfanolamida menghambat dihidropteroat sintetase secara kompetitif sehingga akan menghambat produksi folat yang dibutuhkan untuk sintesis DNA bakteri.

TRIMETOPRIM


Trimetoprim bekerja pada jalur metabolisme yang sama dengan sulfonamid, tetapi enzim yang dihambat adalah dihidrofolat reduktase. Kombinasi dengan sulfametoksasol bekerja sinergis terhadap bakteri tertentu terutama infeksi saluran nafas.

QUINOLON

Quinolon menghambat DNAgyrase, enzim yang memampatkan untaian panjang DNA bakteri menjadi bentuk supercoil yang hemat tempat. Quinolon penetrasinya ke sel dan jaringan bagus, bisa diberikan peroral dan toksisitasnya relatif rendah. Misalnya siprofloksasin merupakan salah satu anggota quinolon yang berspektrum luas.

NITROIMIDAZOL

Metronidazol bisa diberikan peroral dan intravena, aktif terhadap sebagian besar bakteri anaerob termasuk spesies Baacteroides. Metronidasol merupakan obat pilihan untuk beberapa infeksi protozoa seperti Entamoeba histolytica, Giardia lambia, Trichomonas vaginalis.

PENISILIN

Penisilin spektrum luas

Amoxicillin dan ampicillin efektif terhadap bakteri yang tidak menghasilkan β-laktamase dari gram +, dan karena lebih bisa menembus dinding bakteri gram- dibanding benzylpenisilin. Absorbsi oral amoxicillin lebih baik dibanding ampicillin. Meropenem merupakan senyawa carbapenem (struktur mirip penisilin) tetapi sangat tahan terhadap β-laktamase. Spektrum aktivitasnya luas tetapi tidak aktif terhadap beberapa strain Pseudomonas aeruginosa dan MRSA. Obat ini diberikan secara intravena.

CEFALOSPORIN


Golongan ini digunakan untuk terapi meningitis, septicaemia, dan pnemonia, farmakologi dan mekanismenya serupa dengan penisilin. Terkadang bisa menimbulkan reaksi alergi, dan sensitivitas silang dengan penisilin dapat terjadi. Contoh golongan cefalosporin adalah cefadroksil, ceftazidim, ceftriaxon, cefiksim. Ceftriaxon mempunyai waktu paruh lebih panjang diantara cefalosporin lainnya sehinggz cukup diberikan sekali sehari.

VANCOMYCIN

Merupakan antibiotik bakteridal yang tidak diabsorbsi peroral. Mekanisme kerjanya dengan menghambat pembentukan peptidoglikan dan aktif terhadap sebagian besar bakteri gram +. Vancomycin penting untuk pasien septicaemiaa dan endocarditis karena Methicillin Resisten Staphylococcus aureus (MRSA) dan merupakan antibiotik pilihan yang diberikan peroral untuk antibiotik associated pseudomembrannous collitis(komplikasi serius penggunaan antibiotik karena superinfeksi usus besar oleh Clostridium difficale yang menghasilkan toksin yang merusak mukosa kolon).

AMINOGLIKOSIDA


Pemberian harus injeksi karena sangat polar sehingga absorbsi peroralnya sangat jelek, bersifat bakterisidal dan efektif terhadap banyak bakteri gram – dan gram +. Aminoglikosida index terapinya sempit sehingga potensial toksik. Gentamisin merupakan aminoglikosida terpenting karena secara empiris bisa mengobati infeksi akut gram – yang mengancam nyawa. Misalnya infeksi Pseudoonas aeruginosa sebelum hasil kultur tes sensitivitas antibakteri keluar. Gentamisin diduga memiliki aksi sinergis dengan penisilin dan vancomycin sehingga kadang dikombinasi untuk streptococal endocarditis. Amikasin lebih tahan terhadap aminoglikosida-inactivating enzymes dan digunakan bila gentamisin telah resisten. Netilmicin diklaim kurang toksik dibanding gentamisin. Neomisin terlalu toksik unutk penggunaan parenteral sehingga hanya dipakai peroral untuk infeksi kulit dan secara oral atau lokal untuk sterilisasi saluran cerna sebelum operasi. Streptomysin efektif terhadap Mycobacterium tuberculosis, tetapi menyebabkan ototoksisitas, terutama pada terapi jangka panjang dan intensif, sehingga sekarang digantikan rifampicin.

TETRASIKLIN


Absorbsi tetrasiklin di saluran cerna menurun dengan pemberian calsium (susu), magnesium, besi dan makanan pada umumnya. Spektrumnya luas tetapi pada kebanyakan mikroorganisme tetrasiklin sudah digantikan obat lain.

KLORAMFENIKOL


Diberikan peroral atau injeksi intravena, berspektrum luas, tetapi sayangnya efek samping yang berat (aplasi sumsum tulang), hambatan produksi eritrosit dan leukosit yang reversibel (tergantung dosis), encefalopathy dan neuritis optik sehingga kloramfenikol jarang digunakan.

MAKROLIDA


Biasanya diberikan peroral tetapi eritromisin dan claritomisin bisa diberikan intravena bila perlu. Spektrum antimikrobanya serupa benzylpenicillin dan bisa digunakan sebagai obat alternatif pada pasien yang resisten penicillin.





 
 
 
 


Amoxicillin 250
CODE: G6
Harga Per Satuan Terkecil : Rp350.00
AMOXICILLIN
 




KOMPOSISI :

Tiap kapsulmengandung Amoxicillin Anhidrat 250 mg
Tiap kaplet mengandung Amoxicillin Anhidrat 500 mg

CARA KERJA OBAT :


Amoxicillin adalah senyawa Penisilina semisintetik dengan aktivitas antibakteri spektrum luas yang bersifat bakterisid, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram positip dan beberapa gram negatip yang patogen. Bakteri patogen yang sensitif terhadap Amoxicillin antara lain : Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H influenzas, E. coli, dan P. mirabiiis. Amoxicillin kurang efefktif terhadap species Shigella dan bakteri penghasil beta laktamase.
 


INDIKASI :

Infeksi yang disebabkan oleh kuman-kuman gram positip dan gram negatip yang peka terhadap Amoxicillin, seperti infeksi pada saluran pernapasan bagian atas, otitis media, bronchitis akut dan kronik, pneumonia cystitis, urethris, pyelonephritis, gonorhea yang tidak terkomplikasi, infeksi kulit dan jaringan lunak.

DOSIS :

Disesuaikan dengan jenis dan beratnya infeksi


- Anak-anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kg berat badan per hari dibagi dalam 3 dosis.
- Dewasa dan anak dengan berat badan di atas 20 kg : sehari 750-1500 mg dalam dosis terbagi, diberikan tiap 8 jam sebelum makan.
- Pada infeksi yang lebih berat digunakan dosis yang lebih besar atau menurut petunjuk dokter.
- Untuk gangguan ginjal dengan kreatinin klirens 10 ml/menit, dosis tidak boleh lebih dari 500 mgtiap 12 jam.
- Untuk gonorhea yang tidak terkomplikasi: Dewasa : 3 gram Amoxicillin dosis tunggal.


Anak-anak pra pubertas : 50 mg/kg BB Amoxicillin + 25 mg /kg BB Probenecid diberikan bersama dalam dosis tunggal.
 


PERINGATAN DAN PERHATIAN :

- Penggunaan dosis tinggi dalam jangka lama dapat menimbulkan super infeksi (biasanya disebabkan Enterobacter, Pseudomonas, S. aureus, Candida) terutama pada saluran gastro intestinal.
- Pemakaian pada wanita hamil belum diketahui keamanannya dengan pasti.
- Hafi - hati pemberian pada wanita menyusui daparmenyebabkan sensitifitas pada bayi.
- Pada kasus gonorhea : hati-hati penggunaan pada anak-anak karena probenecid dikontra-indikasikan untuk anak-anak dibawah 2 tahun.
- Pengobatan dengan Amoxicillin dan jangka waktu yang lama harus disertai dengan pemeriksaan terhadap fungsi ginjal, hati dan darah.

EFEK SAMPING :

- Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi seperti urticaria, ruam kulit, angioedema dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis dan stomatitis.
- Kemungkinan reaksi anafilaksi.

KONTRA INDiKASI :

- Penderita yang hipersensitif terhadap Penicillin dan turunannya.
- Bayi baru lahir dimana ibunya hipersensitif terhadap Penicillin atau turunannya.
- Jangan digunakan untuk pengobatan meningitis atau infeksi pada tulang sendi karena Amoxicillin oral tidak menembus ke dalam cairan cerebrospinal atau sinovial.

INTERAKTIF OBAT :

- Probenecid memperiambat ekskresi Amoxicillin
- Penggunaan bersama-sama allopurinol dapat meningkatkan terjadinya reaksi kulit.

CARA PENYIMPANAN :

Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.

KEMASAN :


Amoxicillin kapsul 250 mg dus 10 strip @ 10 kapsul No. Reg. GKL 0007113501 A1
Amoxicillin kapiet 500 mg dus 10 strip @ 10 kaplet No. Reg. GKL 0007113604 A1
 

Harus dengan resep dokter.
PRODUKSI P.T. FIRST MEDIPHARMA
Sidoarjo - Indonesia
 


Amoxicillin 500 INF
CODE: G4
Harga Per Satuan Terkecil : Rp500.00
Out of stock
AMOXICILLIN




KOMPOSISI :

Tiap kapsulmengandung Amoxicillin Anhidrat 250 mg
Tiap kaplet mengandung Amoxicillin Anhidrat 500 mg

CARA KERJA OBAT :


Amoxicillin adalah senyawa Penisilina semisintetik dengan aktivitas antibakteri spektrum luas yang bersifat bakterisid, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram positip dan beberapa gram negatip yang patogen. Bakteri patogen yang sensitif terhadap Amoxicillin antara lain : Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H influenzas, E. coli, dan P. mirabiiis. Amoxicillin kurang efefktif terhadap species Shigella dan bakteri penghasil beta laktamase.
 

INDIKASI :


Infeksi yang disebabkan oleh kuman-kuman gram positip dan gram negatip yang peka terhadap Amoxicillin, seperti infeksi pada saluran pernapasan bagian atas, otitis media, bronchitis akut dan kronik, pneumonia cystitis, urethris, pyelonephritis, gonorhea yang tidak terkomplikasi, infeksi kulit dan jaringan lunak.

DOSIS :



Disesuaikan dengan jenis dan beratnya infeksi


-
Anak-anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kg berat badan per hari dibagi dalam 3 dosis.
-
Dewasa dan anak dengan berat badan di atas 20 kg : sehari 750-1500 mg dalam dosis terbagi, diberikan tiap 8 jam sebelum makan.
-
Pada infeksi yang lebih berat digunakan dosis yang lebih besar atau menurut petunjuk dokter.
-
Untuk gangguan ginjal dengan kreatinin klirens 10 ml/menit, dosis tidak boleh lebih dari 500 mgtiap 12 jam.
-
Untuk gonorhea yang tidak terkomplikasi: Dewasa : 3 gram Amoxicillin dosis tunggal.

Anak-anak pra pubertas : 50 mg/kg BB Amoxicillin + 25 mg /kg BB Probenecid diberikan bersama dalam dosis tunggal.
 

PERINGATAN DAN PERHATIAN :

- Penggunaan dosis tinggi dalam jangka lama dapat menimbulkan super infeksi (biasanya disebabkan Enterobacter, Pseudomonas, S. aureus, Candida) terutama pada saluran gastro intestinal.
- Pemakaian pada wanita hamil belum diketahui keamanannya dengan pasti.
- Hati - hati pemberian pada wanita menyusui daparmenyebabkan sensitifitas pada bayi.
- Pada kasus gonorhea : hati-hati penggunaan pada anak-anak karena probenecid dikontra-indikasikan untuk anak-anak dibawah 2 tahun.
- Pengobatan dengan Amoxicillin dan jangka waktu yang lama harus disertai dengan pemeriksaan terhadap fungsi ginjal, hati dan darah.


EFEK SAMPING :


- Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi seperti urticaria, ruam kulit, angioedema dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis dan stomatitis.
- Kemungkinan reaksi anafilaksi.


KONTRA INDiKASI :


- Penderita yang hipersensitif terhadap Penicillin dan turunannya.
- Bayi baru lahir dimana ibunya hipersensitif terhadap Penicillin atau turunannya.
- Jangan digunakan untuk pengobatan meningitis atau infeksi pada tulang sendi karena Amoxicillin oral tidak menembus ke dalam cairan cerebrospinal atau sinovial.

INTERAKTIF OBAT :

- Probenecid memperiambat ekskresi Amoxicillin
- Penggunaan bersama-sama allopurinol dapat meningkatkan terjadinya reaksi kulit.

CARA PENYIMPANAN :

Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.

KEMASAN :

Amoxicillin kapsul 250 mg dus 10 strip @ 10 kapsul No. Reg. GKL 0007113501 A1
Amoxicillin kapiet 500 mg dus 10 strip @ 10 kaplet No. Reg. GKL 0007113604 A1
 

Harus dengan resep dokter.
PRODUKSI P.T. FIRST MEDIPHARMA
Sidoarjo - Indonesia
 


Amoxicillin Syrup
CODE: G5
Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,000.00
AMOXICILLIN





KOMPOSISI :

Tiap ml syrup mengandung :

Amoxicillin (sebagai Trihidrat) 125 mg


CARA KERJA OBAT :


Amoxicillin adalah senyawa Penisilina semisintetik dengan aktivitas antibakteri spektrum luas yang bersifat bakterisid, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram positip dan beberapa gram negatip yang patogen. Bakteri patogen yang sensitif terhadap Amoxicillin antara lain : Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H influenzas, E. coli, dan P. mirabiiis. Amoxicillin kurang efefktif terhadap species Shigella dan bakteri penghasil beta laktamase.


CARA MEMBUAT LARUTAN :
Tambahkan 50 ml larutan Aquadest kemudian dikocok sampai rata.
Bentuk larutan ini tahan 1 minggu.

INDIKASI :

Infeksi yang disebabkan oleh kuman-kuman gram positip dan gram negatip yang peka terhadap Amoxicillin, seperti infeksi pada saluran pernapasan bagian atas, otitis media, bronchitis akut dan kronik, pneumonia cystitis, urethris, pyelonephritis, gonorhea yang tidak terkomplikasi, infeksi kulit dan jaringan lunak.


DOSIS :

Disesuaikan dengan jenis dan beratnya infeksi - Anak-anak dibawah 7 tahun : 20-40 mg/kg berat badan sehari dibagi dalam 8 jam interval.
- Anal-anak 7-13 tahun : 250-500 mg tiap 8 jam

PERINGATAN DAN PERHATIAN :

- Penggunaan dosis tinggi dalam jangka lama dapat menimbulkan super infeksi (biasanya disebabkan Enterobacter, Pseudomonas, S. aureus, Candida) terutama pada saluran gastro intestinal.
- Pemakaian pada wanita hamil belum diketahui keamanannya dengan pasti.
- Hati - hati pemberian pada wanita menyusui daparmenyebabkan sensitifitas pada bayi.
- Pada kasus gonorhea : hati-hati penggunaan pada anak-anak karena probenecid dikontra-indikasikan untuk anak-anak dibawah 2 tahun.
- Pengobatan dengan Amoxicillin dan jangka waktu yang lama harus disertai dengan pemeriksaan terhadap fungsi ginjal, hati dan darah.

EFEKSAMPING :


- Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi seperti urticaria, ruam kulit, angioedema dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis dan stomatitis.
- Kemungkinan reaksi anafilaksi.

KONTRA INDIKASI :


- Penderita yang hipersensitif terhadap Penicillin dan turunannya.
- Bayi baru lahir dimana ibunya hipersensitif terhadap Penicillin atau turunannya.
- Jangan digunakan untuk pengobatan meningitis atau infeksi pada tulang sendi karena Amoxicillin oral tidak menembus ke dalam cairan cerebrospinal atau sinovial.

INTERAKTIF OBAT :


- Probenecid memperiambat ekskresi Amoxicillin
- Penggunaan bersama-sama allopurinol dapat meningkatkan terjadinya reaksi kulit.

CARA PENYIMPANAN :


Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.


KEMASAN :AMOXICILLIN SYRUP KERING
PERHATIAN :
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Simpan pada suhu kamar (25-30) derajat celcius dan tempat kering


KEMASAN & NO REG. :

kemasan : Botol syrup kering 60 ml
no reg. : GKL 9202316238 A1


PABRIK :

BERNOFARM
 
 

ACLAM
CODE: G58
Harga Per Satuan Terkecil : Rp12,100.00
ACLAM

GENERIK

Amoksisilin Trihidrat 500 mg, Kalium Klavulanat 125 mg.


INDIKASI

Infeksi saluran nafas atas & bawah, saluran kemih, gonore dimana penyebabnya adalah bakteri yang memproduksi penisilinase.


KONTRA INDIKASI


Hipersensitif terhadap Penisilin.


PERHATIAN

# Bayi yang lahir dari ibu sensitif terhadap Penisilin.
# Reaksi hipersensitif sebelumnya terhadap Sefalosporin atau alergen lainnya.
# Hamil, menyusui.
# Superinfeksi.

Interaksi obat :

Disulfiram.


EFEK SAMPING

Diare, mual, muntah, rasa tidak enak pada perut, sakit kepala, kemerahan kulit, urtikaria, vaginitis, kembung, kandidiasis, hepatitis sementara, kolestatik jaundice.


KEMASAN

Kaplet 15 biji


DOSIS

Dewasa & anak berusia > 12 tahun : 3 x sehari 250 mg.
Infeksi berat : 3 x sehari 500 mg.
 
 
 

Obat Anti Depresan

ANTI DEPRESAN



Depresi


adalah  suatu kondisi medis-psikiatris dan bukan sekedar suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Gejalanya tidak disebabkan oleh kondisi medis, efek samping obat, atau aktivitas kehidupan. Kondisi yang cukup parah menyebabkan gangguan klinis yang signifikan atau perusakan dalam keadaan sosial, pekerjaan, atau bidang-bidang penting lainnya.

Antideprasan



merupakan obat-obat yang efektif pada pengobatan depresi, meringankan gejala gangguan depresi, termasuk penyakit psikis yang dibawa sejak lahir.
Antidepresan digunakan untuk tujuan klinis dalam sejumlah indikasi termasuk yang berikut ini :


1 Untuk mengurangi perasaan gelisah, panik, dan stres.
2 Meringankan insomnia
3 Untuk mengurangi kejang / serangan dalam perawatan epilepsi.
4 Menyebabkan relaksasi otot pada kondisi ketegangan otot.
5 Untuk menurunkan tekanan darah dan atau denyut jantung.
6 Untuk meningkatkan mood dan atau meningkatkan kesupelan.



         Jenis antidepresan adalah :


1 antidepresan trisiklik (ATS)
2 inhibitor monoamine oksidase (MAOI)
3 inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI)
   
dan sekelompok antidepresan lain yang tidak termasuk tiga kelas pertama. Indikasi klinis utama untuk penggunaan antidepresan adalah penyakit depresif mayor. Obat ini juga berguna dalam pengobatan gangguan panik, gangguan ansietas (cemas) lainnya dan enuresis pada anak-anak. Berbagai riset terdahulu menunjukkan bahwa obat ini berguna untuk mengatasi gangguan defisit perhatian pada anak-anak dan bulimia serta narkolepsi.

Anti deprasan seperti amitriptilin juga memiliki efek anti kejang. Golongan ini digunakan pada pasien yang depresi dan juga mengalami kecemasan, atau untuk penggunaan jangka lama dimana dikhawatirkan timbul ketergantungan bila menggunakan benzodiazepine. Inhibitor MAO seperti meclobemid sangat berguna pada pasien depresi dengan fobia. Selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti citaloram bisa digunakan untuk serangan panic.

Antidepresan Trisiklik

Obat antidepresan trisiklik


adalah sejenis obat yang digunakan sebagai antidepresan sejak tahun 1950an. Dinamakan trisiklik karena struktur molekulnya mengandung 3 cincin atom.
                           
Mekanisme kerja ATS tampaknya mengatur penggunaan neurotransmiter norepinefrin dan serotonin pada otak. Manfaat Klinis dengan riwayat jantung yang dapat diterima dan gambaran EKG dalam batas normal, terutama bagi individu di atas usia 40 tahun, ATS aman dan efektif dalam pengobatan penyakit depresif akut dan jangka panjang. Reaksi yang merugikan dan pertimbangan keperawatan, perawat harus mampu mengetahui efek samping umum dari anti depresan dan mewaspadai efek toksik serta pengobatannya. Obat ini menyebabkan sedasi dan efek samping antikolinergik, seperti mulut kering, pandangan kabur, konstipasi, retensi urine, hipotensi ortostatik, kebingungan sementara, takikardia, dan fotosensitivitas. Kebanyakan kondisi ini adalah efek samping jangka pendek dan biasa terjadi serta dapat diminimalkan dengan menurunkan dosis obat. Efek samping toksik termasuk kebingungan, konsentrai buruk, halusinasi, delirium, kejang, depresi pernafasan, takikardia, bradikardia, dan koma.

Contoh obat-obatan yang tergolong antidepresan trisiklik diantaranya adalah amitriptyline, amoxapine, imipramine, lofepramine, iprindole, protriptyline, dan trimipramine.

Selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI)

Diduga SSRI meningkatkan 5-HT di celah sinaps, pada awalnya akan meningkatkan aktivitas autoreseptor yang justru menghambat pelepasan 5-HT sehingga kadarnya turun dibanding sebelumnya. Tetapi pada pemberian terus menerus autoreseptor akan mengalami desensitisasi sehingga hasilnya 5-HT akan meningkat dicelah sinaps di area forebrain yang menimbulkan efek terapetik. Contoh obat-obat yang tergolong SSRI diantaranya adalah fluoxetine, paroxetine, dan sertraline.

Monoamine oxidase inhibitor (MAO inhibitor)

Dulu MAOIs secara nonselektif mengeblok MAO A dan B isoenzym dan memiliki efek antidepresan yang mirip dengan antidepresan trisiklik. Namun, MAOIs bukan obat pertama terapi antidepresan karena pasien yang menerima harus disertai dengan diet rendah tiramin untuk mencegah krisis hipertensi karena MAOIs membawa resiko interaksi obat dengan obat lain. MAOI tidak bersifat spesifik dan akan menurunkan metabolisme barbiturate, analgesic opioid dan alkohol. Meclobamid menghambat MAO A secara selektif dan reversible, relative aman dengan efek samping utama pusing, insomnia, dan mual. Contoh obat-obat MAOIs diantaranya phenelzine, dan tranylcypromine.





 

ALPRAZOLAM 0,5
CODE: D5
Harga Per Satuan Terkecil : Rp750.00
ALPRAZOLAM Tablet
Komposisi:
ALPRAZOLAM 0,25
Tiap tablet mengandung: Alprazolam 0,25 mg

ALPRAZOLAM 0,5
Tiap tablet mengandung: Alprazolam 0,5 mg

ALPRAZOLAM 1
Tiap tablet mengandung: Alprazolam 1 mg
Farmakologi:
Antiansietas.
Pengobatan jangka pendek, ansietas sedang atau berat dan ansietas yang berhubungan dengan depresi.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER

SIMPAN PADA SUHU KAMAR (25-30°C), TERLINDUNG DARI CAHAYA.

Dibuat oleh:
DonjiitH
JL. BAMBANG UTOYO 138 PALEMBANG-INDONESIA
 

ALPRAZOLAM 1
CODE: D4
Harga Per Satuan Terkecil : Rp1,000.00
ALPRAZOLAM  Tablet

Komposisi:

ALPRAZOLAM 0,25
Tiap tablet mengandung: Alprazolam     0,25 mg
ALPRAZOLAM 0,5
Tiap tablet mengandung: Alprazolam     0,5 mg
ALPRAZOLAM 1
Tiap tablet mengandung: Alprazolam     1 mg

Farmakologi:
Antiansietas.
Pengobatan jangka pendek, ansietas sedang atau berat dan ansietas yang berhubungan dengan depresi.

Kontraindikasi:
-
Pasien yang hipersensitif terhadap golongan benzodiazepm.
-
Glaukoma sudut sempit akut.
-
Miastenia gravis, insufisiensi pulmonar akut, kondisi fobia dan obsesi psikosis kronik, anak dan bayi prematur.
Dosis:
0,25-0,5 mg, 3 kali sehari.
Jika perlu dosis dapat dinaikkan dengan interval 3-4 hari hingga' maksimum 4 mg sehari dalam dosis terbagi. Untuk pasien lanjut usia, debil (lemah) dan gangguan fungsi hati berat: 0,25 mg, 2-3 kali sehari, ditingkatkan bertahap jika perlu.

Kemasan dan nomor registrasi:
ALPRAZOLAM 0,25 mg, Kotak, 10 strip @ 10 tablet No. Reg.: GPL0405036610A1
ALPRAZOLAM 0,5 mg, Kotak, 10 strip® 10 tablet No. Reg.: GPL0405036610B1
ALPRAZOLAM 1mg, Kotak, 10 strip @ 10 tablet No. Reg.: GPL0405036610C1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER

SIMPAN PADA SUHU KAMAR (25-30°C), TERLINDUNG DARI CAHAYA.
Dibuat oleh:
DonjiitH
JL. BAMBANG UTOYO 138 PALEMBANG-INDONESIA
 

ALVIS 0,5
CODE: D6
Harga Per Satuan Terkecil : Rp2,300.00

A L V I Z




KOMPOSISI


Tiap tablet mengandung 0,25 mg ; 0,5 mg ; dan 1,0 mg alprazolam.


CARA KERJA OBAT

Antiansietas


INDIKASI

Pengobatan jangka  pendek,  ansietas  sedang  atau  berat  dan ansietas yang berhubungan dengan depresi.


KONTRA INDIKASI


- Pasien yang hipersensitif terhadap golongan benzodiazepin
- Glaucoma sudut sempit akut
- Miastenia gravis, insufisiensi pulmonar akut, kondisi fobia dan obsesi psikosis kronik, anak dan bayi prematur


EFEK SAMPING



- Mengantuk, kelemahan otot ataksia, amnesia, depresi, light-headedness, bingung, halusinasi, "blurred vision"
Jarang terjadi: nyeri kepala, insomnia, reaksi paradoksikal, tremor, hipotensi, gangguan gastrointestinal, rash, perubahan libido, menstruasi tidak teratur, retensi urin, "blood dyscrasias" dan "jaundice"



POSOLOGI


Dewasa : 0,25 - 0,5 mg 3 kali sehari. Jika perlu dosis dapat dinaikkan dengan interval 3 - 4 hari hingga maksimum 4 mg sehari dalam dosis terbagi
Untuk pasien lanjut usia, debil, dan gangguan fungsi hati berat 0,25 mg 2 - 3 kali sehari, ditingkatkan bertahap jika perlu


PERINGATAN DAN PERHATIAN


- Dapat terjadi ketergantungan
- Jangan digunakan sebagai pengobatan tunggal pada pasien depresi atau kecemasan dengan depresi
- Selama menggunakan obat ini dilarang mengendarai atau mengoperasikan mesin
- Hati-hati bila diberikan pada wanita hamil dan menyusui, penderita penyakit hati dan ginjal kronis, penyakit respirasi, kelemahan otot dan riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol,
- penderita kelainan kepribadian yang nyata
- Pemakaian pada anak dibawah usia 10 tahun tidak diketahui keamanannya dengan pasti
- Kurangi dosis pada ianjut usia dan debil
- Hindari pemakaian jangka panjang
- Hati-hati pemakaian pada penderita "pulmonary insufficiency" kronik

INTERAKSI OBAT


Efek ditingkatkan oleh depresan susunan syaraf pusat, alkohol, barbiturat
Ekskresi dihambat oleh Simetidin


OVER DOSIS


Penderita dirangsang untuk muntah dan pengosongan lambung
Penderita dirawat intensif dengan terapi simptomatis dan suportif pemeliharaan fungsi kardiovaskular, pernafasan dan keseimbangan elektrolit


CARA PENYIMPANAN

Simpan di ruangan dengan suhu 15 - 30 °C


HARUS DENGAN RESEP DOKTER


KEMASAN

ALVIZ *0,25 mg ; Dus, 3 strip @ 10 tablet No. Reg. DPL 0121626410 A1
ALVIZ ® 0,5 mg ; Dus, 3 strip @ 10 tablet No. Reg. DPL 0121626410 B1
ALVIZ ® 1 mg ; Dus, 3 strip @ 10 tablet No. Reg. DPL 0121626410 C1


Diproduksi oleh :

PHAROS
 

ALVIS 1 MG
CODE: D7
Harga Per Satuan Terkecil : Rp3,600.00
A L V I Z

KOMPOSISI
Tiap tablet mengandung 0,25 mg ; 0,5 mg ; dan 1,0 mg alprazolam.

CARA KERJA OBAT
Antiansietas

INDIKASI

Pengobatan jangka  pendek,  ansietas  sedang  atau  berat  dan ansietas yang berhubungan dengan depresi.

KONTRA INDIKASI
- Pasien yang hipersensitif terhadap golongan benzodiazepin.
- Glaucoma sudut sempit akut.
- Miastenia gravis, insufisiensi pulmonar akut, kondisi fobia dan obsesi psikosis kronik, anak dan bayi prematur.
OVER DOSIS
- Penderita dirangsang untuk muntah dan pengosongan lambung
- Penderita dirawat intensif dengan terapi simptomatis dan suportif pemeliharaan fungsi kardiovaskular, pernafasan dan keseimbangan elektrolit
CARA PENYIMPANAN
Simpan di ruangan dengan suhu 15 - 30 °C

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

KEMASAN
ALVIZ * 0,25 mg ; Dus, 3 strip @ 10 tablet No. Reg. DPL 0121626410 A1
ALVIZ® 0,5 mg ; Dus, 3 strip @ 10 tablet No. Reg. DPL 0121626410 B1
ALVIZ® 1 mg ; Dus, 3 strip @ 10 tablet No. Reg. DPL 0121626410 C1
Diproduksi oleh:
PHAROS
 

AMITRIPTYLINE 25 MG
Harga Per Satuan Terkecil : Rp150.00
AMITRIPTYLINE 25 MG

KOMPOSISI :
Tiap tablet selaputmengandung Amitriptilin hidroklorida 25 mg


CARA KERJA OBAT :
Amitriptilin merupakan antidepresi trisiklik
Amitriptilin bekerja dengan menghambat pengambilan kembali neurotransmiter di otak. Amitriptilin mempunyai 2 gugus metil, termasuk amin tersier sehingga lebih resposif terhadap depresi akibat kekurangan serotonin. Senyawa ini juga mempunyaiaktivitas sedatif dan antikolinergik yang cukup kuat.
Pada pemberian oral, Amitriptilin diaborpsi dengan baik, kurang lebih 90% berkaitan dengan protein plasma dan tersebar luas dalam jaringan dan susunan syraf pusat. Metabolisme di hati berlngsung lambat dan waktu paruh 10,3-25,3 jam, kemudian diekskresi bersama urin.


INDIKASI :
Amitriptilin digunakan pada keadaan ansietas dan depresi.


DOSIS :
Dosis awal 3-4 tablet,kemudian ditingkatkan sampai 6 tablet dalam dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan bertahap setiap minggu tergantung dari respon klinik penderita dan tidak meebihi 12 tablet perhari.
Untuk pasien depresi di rumah sakit, sehari 4 tablet dalam dosis terbagi, kemudian ditingktkan sampai 12 tablet dalam dosis terbagi.
Untuk pasien tua dan remaja di atas 16 tahun, sehari 1-2 tablet, kemudian ditingkatkan sampai sampai 4 tablet sehati dalam dosis terbagi.


PERINGATAN & PERHATIAN :
- Penghentian pengobatan sebaiknya secara bertahap
- Sebaiknya tidak menjalankan kendaraan atau mesin
- Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui, anak remaja di bawah 16 tahun
- Hati-hati bila dihunakan pada penderita gangguan fungsi hati, hipertiroid, penderita glaukaoma sudut sempit


EFEK SAMPING :
Efek samping berupa rasa kering dimulut, sembelit, retensi urin, sedasi, leukopenia, nausea, postural hipotensi, dizziness, tremor, skin rash.


KONTRA INDIKASI :
- Jangan diberikan pada penderita skizofrenia
- Penderita dengan riwayat aritmia, infark jantung, kelainan jantung bawaan
- Penderita yang peka terhadap antidepresan trisiklik


INTERAKSI OBAT :
- Senyawa ini berinteraksi dengan guanetidin dan klonidin
- Amitriptilin dapat meningkatkan efek simpatik dari obat adrenergik


CARA PENYIMPANAN :
Simpan di tempat sejuk (15-25 derajat C) dan kering


KEMASAN & NO REG. :
Kotak 10 strip @ 10 tablet salut selaput, GKL 8920905817A1


PABRIK :
INDOFARMA

 

ANTIPRESTIN 10 MG
Harga Per Satuan Terkecil : Rp3,900.00
ANTIPRESTIN 10 MG


GOLONGAN : K


KOMPOSISI:
Fluoxetine


INDIKASI :
Antidepresan


DOSIS : 
- Dosis permulaan 20 mg/hari diberikan pada pagi hari, jika tidak ada perkembangan efek terapi setelah beberapa minggu, dosis dapat ditingkatkan menjadi >20 mg / hari yang terbagi dalam 2 kali pemberian,  pagi dan sore hari. Dosis maksimum tidak boleh melebihi 80 mg /hari.
- Pada pasien dengan kegagalan fungsi hati atau hepar, dosis pengobatan diturunkan manjadi 10 mg/hari atau interval pengobatan diperpanjang.
- Untuk pengobatan dalam waktu yang lebih panjang dosis yang lebih rendah. Untuk penderita rawat jalan dengan gangguan depresi mayor dapat diberikan pengobatan 5-6 minggu.
- Pada keadaan overdosis mual dan muntah sering terjadi.


KEMASAN :
Box 3 blister @ 10 kapsul 10 mg


PABRIK :
PHAROS
 

ANTIPRESTIN 20 MG
Harga Per Satuan Terkecil : Rp6,050.00
ANTIPRESTIN 20 MG



GOLONGAN : K


KOMPOSISI :
Fluoxetine


INDIKASI :
Antidepresan


DOSIS :
- Dosis permulaan 20 mg/hari diberikan pada pagi hari, jika tidak ada perkembangan efek terapi setelah beberapa minggu, dosis dapat ditingkatkan menjadi >20 mg / hari yang terbagi dalam 2 kali pemberian,  pagi dan sore hari. Dosis maksimum tidak boleh melebihi 80 mg /hari.
- Pada pasien dengan kegagalan fungsi hati atau hepar, dosis pengobatan diturunkan manjadi 10 mg/hari atau interval pengobatan diperpanjang.
- Untuk pengobatan dalam waktu yang lebih panjang dosis yang lebih rendah. Untuk penderita rawat jalan dengan gangguan depresi mayor dapat diberikan pengobatan 5-6 minggu.
- Pada keadaan overdosis mual dan muntah sering terjadi.


KEMASAN :
Box 3 blister @ 10 kapsul 20 mg


PABRIK :
PHAROS