Daftar Obat

Monday, December 13, 2010

Obat Antibiotik

ANTIBIOTIKA


Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri.

Berdasarkan mekanisme kerjanya antibiotik dapat digolongkan menjadi:

              I.      Antibakteri yang menghambat sintesis asam nukleat
§         Sulfonamid
§         Trimetoprim
§         Quinolon
§         Nitroimidazol

           II.      Antibakteri yang menghambat sintesis dinding sel
§         Penisillin
§         Cefalosporin
§         Vancomysin

         III.      Antibakteri yang menghambat sintesis protein
§         Aminoglikosida
§         Tetrasiklin
§         Makrolida
§         Kloramfenikol


SULFONAMIDA


Merupakan antibakteri yang efektif untuk infeksi sistemik yang pertama kali ditemukan. Namun, penggunaannya sekarang sudah jauh berkurang karena ditemukannya obat-obat baru yang lebih efektif dan kurang toksik. Sulfanolamida menghambat dihidropteroat sintetase secara kompetitif sehingga akan menghambat produksi folat yang dibutuhkan untuk sintesis DNA bakteri.

TRIMETOPRIM


Trimetoprim bekerja pada jalur metabolisme yang sama dengan sulfonamid, tetapi enzim yang dihambat adalah dihidrofolat reduktase. Kombinasi dengan sulfametoksasol bekerja sinergis terhadap bakteri tertentu terutama infeksi saluran nafas.

QUINOLON

Quinolon menghambat DNAgyrase, enzim yang memampatkan untaian panjang DNA bakteri menjadi bentuk supercoil yang hemat tempat. Quinolon penetrasinya ke sel dan jaringan bagus, bisa diberikan peroral dan toksisitasnya relatif rendah. Misalnya siprofloksasin merupakan salah satu anggota quinolon yang berspektrum luas.

NITROIMIDAZOL

Metronidazol bisa diberikan peroral dan intravena, aktif terhadap sebagian besar bakteri anaerob termasuk spesies Baacteroides. Metronidasol merupakan obat pilihan untuk beberapa infeksi protozoa seperti Entamoeba histolytica, Giardia lambia, Trichomonas vaginalis.

PENISILIN

Penisilin spektrum luas

Amoxicillin dan ampicillin efektif terhadap bakteri yang tidak menghasilkan β-laktamase dari gram +, dan karena lebih bisa menembus dinding bakteri gram- dibanding benzylpenisilin. Absorbsi oral amoxicillin lebih baik dibanding ampicillin. Meropenem merupakan senyawa carbapenem (struktur mirip penisilin) tetapi sangat tahan terhadap β-laktamase. Spektrum aktivitasnya luas tetapi tidak aktif terhadap beberapa strain Pseudomonas aeruginosa dan MRSA. Obat ini diberikan secara intravena.

CEFALOSPORIN


Golongan ini digunakan untuk terapi meningitis, septicaemia, dan pnemonia, farmakologi dan mekanismenya serupa dengan penisilin. Terkadang bisa menimbulkan reaksi alergi, dan sensitivitas silang dengan penisilin dapat terjadi. Contoh golongan cefalosporin adalah cefadroksil, ceftazidim, ceftriaxon, cefiksim. Ceftriaxon mempunyai waktu paruh lebih panjang diantara cefalosporin lainnya sehinggz cukup diberikan sekali sehari.

VANCOMYCIN

Merupakan antibiotik bakteridal yang tidak diabsorbsi peroral. Mekanisme kerjanya dengan menghambat pembentukan peptidoglikan dan aktif terhadap sebagian besar bakteri gram +. Vancomycin penting untuk pasien septicaemiaa dan endocarditis karena Methicillin Resisten Staphylococcus aureus (MRSA) dan merupakan antibiotik pilihan yang diberikan peroral untuk antibiotik associated pseudomembrannous collitis(komplikasi serius penggunaan antibiotik karena superinfeksi usus besar oleh Clostridium difficale yang menghasilkan toksin yang merusak mukosa kolon).

AMINOGLIKOSIDA


Pemberian harus injeksi karena sangat polar sehingga absorbsi peroralnya sangat jelek, bersifat bakterisidal dan efektif terhadap banyak bakteri gram – dan gram +. Aminoglikosida index terapinya sempit sehingga potensial toksik. Gentamisin merupakan aminoglikosida terpenting karena secara empiris bisa mengobati infeksi akut gram – yang mengancam nyawa. Misalnya infeksi Pseudoonas aeruginosa sebelum hasil kultur tes sensitivitas antibakteri keluar. Gentamisin diduga memiliki aksi sinergis dengan penisilin dan vancomycin sehingga kadang dikombinasi untuk streptococal endocarditis. Amikasin lebih tahan terhadap aminoglikosida-inactivating enzymes dan digunakan bila gentamisin telah resisten. Netilmicin diklaim kurang toksik dibanding gentamisin. Neomisin terlalu toksik unutk penggunaan parenteral sehingga hanya dipakai peroral untuk infeksi kulit dan secara oral atau lokal untuk sterilisasi saluran cerna sebelum operasi. Streptomysin efektif terhadap Mycobacterium tuberculosis, tetapi menyebabkan ototoksisitas, terutama pada terapi jangka panjang dan intensif, sehingga sekarang digantikan rifampicin.

TETRASIKLIN


Absorbsi tetrasiklin di saluran cerna menurun dengan pemberian calsium (susu), magnesium, besi dan makanan pada umumnya. Spektrumnya luas tetapi pada kebanyakan mikroorganisme tetrasiklin sudah digantikan obat lain.

KLORAMFENIKOL


Diberikan peroral atau injeksi intravena, berspektrum luas, tetapi sayangnya efek samping yang berat (aplasi sumsum tulang), hambatan produksi eritrosit dan leukosit yang reversibel (tergantung dosis), encefalopathy dan neuritis optik sehingga kloramfenikol jarang digunakan.

MAKROLIDA


Biasanya diberikan peroral tetapi eritromisin dan claritomisin bisa diberikan intravena bila perlu. Spektrum antimikrobanya serupa benzylpenicillin dan bisa digunakan sebagai obat alternatif pada pasien yang resisten penicillin.





 
 
 
 


Amoxicillin 250
CODE: G6
Harga Per Satuan Terkecil : Rp350.00
AMOXICILLIN
 




KOMPOSISI :

Tiap kapsulmengandung Amoxicillin Anhidrat 250 mg
Tiap kaplet mengandung Amoxicillin Anhidrat 500 mg

CARA KERJA OBAT :


Amoxicillin adalah senyawa Penisilina semisintetik dengan aktivitas antibakteri spektrum luas yang bersifat bakterisid, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram positip dan beberapa gram negatip yang patogen. Bakteri patogen yang sensitif terhadap Amoxicillin antara lain : Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H influenzas, E. coli, dan P. mirabiiis. Amoxicillin kurang efefktif terhadap species Shigella dan bakteri penghasil beta laktamase.
 


INDIKASI :

Infeksi yang disebabkan oleh kuman-kuman gram positip dan gram negatip yang peka terhadap Amoxicillin, seperti infeksi pada saluran pernapasan bagian atas, otitis media, bronchitis akut dan kronik, pneumonia cystitis, urethris, pyelonephritis, gonorhea yang tidak terkomplikasi, infeksi kulit dan jaringan lunak.

DOSIS :

Disesuaikan dengan jenis dan beratnya infeksi


- Anak-anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kg berat badan per hari dibagi dalam 3 dosis.
- Dewasa dan anak dengan berat badan di atas 20 kg : sehari 750-1500 mg dalam dosis terbagi, diberikan tiap 8 jam sebelum makan.
- Pada infeksi yang lebih berat digunakan dosis yang lebih besar atau menurut petunjuk dokter.
- Untuk gangguan ginjal dengan kreatinin klirens 10 ml/menit, dosis tidak boleh lebih dari 500 mgtiap 12 jam.
- Untuk gonorhea yang tidak terkomplikasi: Dewasa : 3 gram Amoxicillin dosis tunggal.


Anak-anak pra pubertas : 50 mg/kg BB Amoxicillin + 25 mg /kg BB Probenecid diberikan bersama dalam dosis tunggal.
 


PERINGATAN DAN PERHATIAN :

- Penggunaan dosis tinggi dalam jangka lama dapat menimbulkan super infeksi (biasanya disebabkan Enterobacter, Pseudomonas, S. aureus, Candida) terutama pada saluran gastro intestinal.
- Pemakaian pada wanita hamil belum diketahui keamanannya dengan pasti.
- Hafi - hati pemberian pada wanita menyusui daparmenyebabkan sensitifitas pada bayi.
- Pada kasus gonorhea : hati-hati penggunaan pada anak-anak karena probenecid dikontra-indikasikan untuk anak-anak dibawah 2 tahun.
- Pengobatan dengan Amoxicillin dan jangka waktu yang lama harus disertai dengan pemeriksaan terhadap fungsi ginjal, hati dan darah.

EFEK SAMPING :

- Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi seperti urticaria, ruam kulit, angioedema dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis dan stomatitis.
- Kemungkinan reaksi anafilaksi.

KONTRA INDiKASI :

- Penderita yang hipersensitif terhadap Penicillin dan turunannya.
- Bayi baru lahir dimana ibunya hipersensitif terhadap Penicillin atau turunannya.
- Jangan digunakan untuk pengobatan meningitis atau infeksi pada tulang sendi karena Amoxicillin oral tidak menembus ke dalam cairan cerebrospinal atau sinovial.

INTERAKTIF OBAT :

- Probenecid memperiambat ekskresi Amoxicillin
- Penggunaan bersama-sama allopurinol dapat meningkatkan terjadinya reaksi kulit.

CARA PENYIMPANAN :

Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.

KEMASAN :


Amoxicillin kapsul 250 mg dus 10 strip @ 10 kapsul No. Reg. GKL 0007113501 A1
Amoxicillin kapiet 500 mg dus 10 strip @ 10 kaplet No. Reg. GKL 0007113604 A1
 

Harus dengan resep dokter.
PRODUKSI P.T. FIRST MEDIPHARMA
Sidoarjo - Indonesia
 


Amoxicillin 500 INF
CODE: G4
Harga Per Satuan Terkecil : Rp500.00
Out of stock
AMOXICILLIN




KOMPOSISI :

Tiap kapsulmengandung Amoxicillin Anhidrat 250 mg
Tiap kaplet mengandung Amoxicillin Anhidrat 500 mg

CARA KERJA OBAT :


Amoxicillin adalah senyawa Penisilina semisintetik dengan aktivitas antibakteri spektrum luas yang bersifat bakterisid, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram positip dan beberapa gram negatip yang patogen. Bakteri patogen yang sensitif terhadap Amoxicillin antara lain : Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H influenzas, E. coli, dan P. mirabiiis. Amoxicillin kurang efefktif terhadap species Shigella dan bakteri penghasil beta laktamase.
 

INDIKASI :


Infeksi yang disebabkan oleh kuman-kuman gram positip dan gram negatip yang peka terhadap Amoxicillin, seperti infeksi pada saluran pernapasan bagian atas, otitis media, bronchitis akut dan kronik, pneumonia cystitis, urethris, pyelonephritis, gonorhea yang tidak terkomplikasi, infeksi kulit dan jaringan lunak.

DOSIS :



Disesuaikan dengan jenis dan beratnya infeksi


-
Anak-anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kg berat badan per hari dibagi dalam 3 dosis.
-
Dewasa dan anak dengan berat badan di atas 20 kg : sehari 750-1500 mg dalam dosis terbagi, diberikan tiap 8 jam sebelum makan.
-
Pada infeksi yang lebih berat digunakan dosis yang lebih besar atau menurut petunjuk dokter.
-
Untuk gangguan ginjal dengan kreatinin klirens 10 ml/menit, dosis tidak boleh lebih dari 500 mgtiap 12 jam.
-
Untuk gonorhea yang tidak terkomplikasi: Dewasa : 3 gram Amoxicillin dosis tunggal.

Anak-anak pra pubertas : 50 mg/kg BB Amoxicillin + 25 mg /kg BB Probenecid diberikan bersama dalam dosis tunggal.
 

PERINGATAN DAN PERHATIAN :

- Penggunaan dosis tinggi dalam jangka lama dapat menimbulkan super infeksi (biasanya disebabkan Enterobacter, Pseudomonas, S. aureus, Candida) terutama pada saluran gastro intestinal.
- Pemakaian pada wanita hamil belum diketahui keamanannya dengan pasti.
- Hati - hati pemberian pada wanita menyusui daparmenyebabkan sensitifitas pada bayi.
- Pada kasus gonorhea : hati-hati penggunaan pada anak-anak karena probenecid dikontra-indikasikan untuk anak-anak dibawah 2 tahun.
- Pengobatan dengan Amoxicillin dan jangka waktu yang lama harus disertai dengan pemeriksaan terhadap fungsi ginjal, hati dan darah.


EFEK SAMPING :


- Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi seperti urticaria, ruam kulit, angioedema dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis dan stomatitis.
- Kemungkinan reaksi anafilaksi.


KONTRA INDiKASI :


- Penderita yang hipersensitif terhadap Penicillin dan turunannya.
- Bayi baru lahir dimana ibunya hipersensitif terhadap Penicillin atau turunannya.
- Jangan digunakan untuk pengobatan meningitis atau infeksi pada tulang sendi karena Amoxicillin oral tidak menembus ke dalam cairan cerebrospinal atau sinovial.

INTERAKTIF OBAT :

- Probenecid memperiambat ekskresi Amoxicillin
- Penggunaan bersama-sama allopurinol dapat meningkatkan terjadinya reaksi kulit.

CARA PENYIMPANAN :

Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.

KEMASAN :

Amoxicillin kapsul 250 mg dus 10 strip @ 10 kapsul No. Reg. GKL 0007113501 A1
Amoxicillin kapiet 500 mg dus 10 strip @ 10 kaplet No. Reg. GKL 0007113604 A1
 

Harus dengan resep dokter.
PRODUKSI P.T. FIRST MEDIPHARMA
Sidoarjo - Indonesia
 


Amoxicillin Syrup
CODE: G5
Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,000.00
AMOXICILLIN





KOMPOSISI :

Tiap ml syrup mengandung :

Amoxicillin (sebagai Trihidrat) 125 mg


CARA KERJA OBAT :


Amoxicillin adalah senyawa Penisilina semisintetik dengan aktivitas antibakteri spektrum luas yang bersifat bakterisid, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram positip dan beberapa gram negatip yang patogen. Bakteri patogen yang sensitif terhadap Amoxicillin antara lain : Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H influenzas, E. coli, dan P. mirabiiis. Amoxicillin kurang efefktif terhadap species Shigella dan bakteri penghasil beta laktamase.


CARA MEMBUAT LARUTAN :
Tambahkan 50 ml larutan Aquadest kemudian dikocok sampai rata.
Bentuk larutan ini tahan 1 minggu.

INDIKASI :

Infeksi yang disebabkan oleh kuman-kuman gram positip dan gram negatip yang peka terhadap Amoxicillin, seperti infeksi pada saluran pernapasan bagian atas, otitis media, bronchitis akut dan kronik, pneumonia cystitis, urethris, pyelonephritis, gonorhea yang tidak terkomplikasi, infeksi kulit dan jaringan lunak.


DOSIS :

Disesuaikan dengan jenis dan beratnya infeksi - Anak-anak dibawah 7 tahun : 20-40 mg/kg berat badan sehari dibagi dalam 8 jam interval.
- Anal-anak 7-13 tahun : 250-500 mg tiap 8 jam

PERINGATAN DAN PERHATIAN :

- Penggunaan dosis tinggi dalam jangka lama dapat menimbulkan super infeksi (biasanya disebabkan Enterobacter, Pseudomonas, S. aureus, Candida) terutama pada saluran gastro intestinal.
- Pemakaian pada wanita hamil belum diketahui keamanannya dengan pasti.
- Hati - hati pemberian pada wanita menyusui daparmenyebabkan sensitifitas pada bayi.
- Pada kasus gonorhea : hati-hati penggunaan pada anak-anak karena probenecid dikontra-indikasikan untuk anak-anak dibawah 2 tahun.
- Pengobatan dengan Amoxicillin dan jangka waktu yang lama harus disertai dengan pemeriksaan terhadap fungsi ginjal, hati dan darah.

EFEKSAMPING :


- Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi seperti urticaria, ruam kulit, angioedema dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis dan stomatitis.
- Kemungkinan reaksi anafilaksi.

KONTRA INDIKASI :


- Penderita yang hipersensitif terhadap Penicillin dan turunannya.
- Bayi baru lahir dimana ibunya hipersensitif terhadap Penicillin atau turunannya.
- Jangan digunakan untuk pengobatan meningitis atau infeksi pada tulang sendi karena Amoxicillin oral tidak menembus ke dalam cairan cerebrospinal atau sinovial.

INTERAKTIF OBAT :


- Probenecid memperiambat ekskresi Amoxicillin
- Penggunaan bersama-sama allopurinol dapat meningkatkan terjadinya reaksi kulit.

CARA PENYIMPANAN :


Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.


KEMASAN :AMOXICILLIN SYRUP KERING
PERHATIAN :
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Simpan pada suhu kamar (25-30) derajat celcius dan tempat kering


KEMASAN & NO REG. :

kemasan : Botol syrup kering 60 ml
no reg. : GKL 9202316238 A1


PABRIK :

BERNOFARM
 
 

ACLAM
CODE: G58
Harga Per Satuan Terkecil : Rp12,100.00
ACLAM

GENERIK

Amoksisilin Trihidrat 500 mg, Kalium Klavulanat 125 mg.


INDIKASI

Infeksi saluran nafas atas & bawah, saluran kemih, gonore dimana penyebabnya adalah bakteri yang memproduksi penisilinase.


KONTRA INDIKASI


Hipersensitif terhadap Penisilin.


PERHATIAN

# Bayi yang lahir dari ibu sensitif terhadap Penisilin.
# Reaksi hipersensitif sebelumnya terhadap Sefalosporin atau alergen lainnya.
# Hamil, menyusui.
# Superinfeksi.

Interaksi obat :

Disulfiram.


EFEK SAMPING

Diare, mual, muntah, rasa tidak enak pada perut, sakit kepala, kemerahan kulit, urtikaria, vaginitis, kembung, kandidiasis, hepatitis sementara, kolestatik jaundice.


KEMASAN

Kaplet 15 biji


DOSIS

Dewasa & anak berusia > 12 tahun : 3 x sehari 250 mg.
Infeksi berat : 3 x sehari 500 mg.
 
 
 

No comments:

Post a Comment